Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Jika Harus Memilih

Apakah benar ada yang namanya cinta? Atau hanya sekedar suka yg diembel embeli jadi cinta. Aku akhirnya mengerti, kenapa dalam menjalani hidup selalu punya dua pilihan atau lebih. Itu karena semua pilihan dikembalikan kepada sang pemilih. Ia akan memilih apa dan menanggung konsekuensinya. Begitu pula dalam hal berpacaran. Aku punya seorang sahabat yang bernama Nurma. Aku biasa memanggilnya dengan sapaan Uma. Dia adalah sosok wanita yg mengaku belum pernah pacaran dan akan terus seperti itu sampai jodohnya benar benar muncul ketika ada seorang lelaki yg datang melamarnya. Ia tentunya penasaran dengan rasa 'pacaran' yang selama ini sering ia lihat dari teman temannya. Namun rasa itu entah bagaimana bisa ia pendam dan tetap istiqomah pada pendirian bahwa pacaran bukanlah bagian dari perjalanan hidupnya. Hebat bukan? Lalu pertanyaan selanjutnya. Apa konsekuensi dari tidak pacaran? Tidak banyak yang dapat aku jelaskan mengenai ini karena setiap orang punya cara berpikir yang be...