Sang Pemimpin

Karena tidak semua orang dapat membuatku nyaman berada di dekatnya. Tidak dengan kamu, yang mampu mengalihkan segenap perasaan dan pikiran tertuju hanya pada dirimu meski pada hari itu adalah hari pertama kita bertemu. Pada jumat malam tepatnya momen x – factor Indonesia. Kamu dan juga aku yang dengan romantisnya nonton x factor ala nonton bioskop di XXI Cinema yang lampunya sengaja dimatiin biar berkesan tambah romantic. Pertemuan di malam itu tidak pernah sekalipun hilang dari benak aku hingga hari kedua setelahnya. Membuatku terus terpana akan menawannya dirimu. Yah kamu. Yang dengan sekejapnya mampu membuatku nyaman berada di sampingmu. Kamu yang sampai sekarang mampu menyulap hati dingin ini menjadi bergetar serasa ada serangan ion positif bergejolak naik memenuhi ruangan hati hingga membuatku benar-benar tak bisa jauh darimu. Pemikiran seperti ini tergambar seakan aku begitu mudah untuk jatuh hati dan gampangan. Tapi tidak.Sebab tidak mudah untuk membuat nyaman hati seora...

Pagi itu adalah pagi pengumuman siapa-siapa dari siswa SMAN 1 Totikum yang mengikuti lomba OSN mata pelajaran sience. Dan kebetulan nama gue ada di salah satu pengumuman tersebut, dimana gue terpilih menjadi perwakilan siswa kelas X (Sepuluh) B untuk mengikuti lomba Kebumian (gabungan 2 mata pelajaran SMA yaitu Geografi dan Fisika). Tidak hanya pengumuman tentang siswa yang bakal mewakilin untuk mengikuti OSN tapi juga terpilih beberapa kakak senior yang akan mandu, didik atopun ngajar kita pada masing-masing mata pelajaran yang akan dilombakan. Gue baca dipapan pengumuman tertera nama Sinta Tasya sebagai mentor mata pelajaran Kebumian. Dan berhubung gue yang pada saat itu masih berstatus sebagai siswa baru, tentunya belum kenal banyak sama senior yang ada di SMA gue. Termasuk dia. Hmm. Kalo dari nama nih. Gue udah bisa tebak kalo orangnya bakal cantik maksimal secantik namanya, SINTA. Benar saja. Ketika gue dan temen-temen lagi pada asik nge-rumpi bareng Ka Ros, tiba-tiba muncul...

Ini tentang aku,yang saat ini sedang duduk berhadapan dengan laptop kesayanganku sambil mengetik beberapa kata yang tak bermakna. Masih juga dengan bau badan yang melekat dari pagi hingga sekarang dimana waktu telah menunjukkan pukul 08.15 malam. Kemudian terlintas “oke.. aku kesitu jam 09.00 malam selepas mengajar”- kata-kata Kevin terbayang kembali mengingatkan janji yang telah kubuat dengannya. Hari ini aku dan Kevin berniat ke Walikota untuk melihat pameran antar SMA se kota Palu. Sebenarnya aku bukan tipe yang suka keramaian. Namun entah kenapa malam ini aku kepengen banget buat keluar, jalan, korigu (korea language artinya dan juga) santai. Kevin sebenarnya adalah kakak senior aku di kampus yang juga sainganku dalam hal percintaan. Ya. Saingan. Aku cukup dekat dengan Kevin meski tidak sedekat spongebob dan patrick. Seumpama Spongebob dan Tuan Krab. Aku spongebobnya. Kata saingan yang berkesan negatif itu seharusnya menjadi pemicu kerenggangan kedekatan aku dan kevin...

Gak ada satupun orang yang memungkiri bahwa KKN adalah tempat bagi mereka (para mahasiswa) untuk membuat kisah, menjalin kasih dan akhirnya bernostalgia. Ya. Tapi tdk denganku. Aku terlalu sibuk mengurusi dinding yg masih juga menghalangi arah jalanku. Atau yg kalian sebut "gagal move on".  Hal ini kemudian berdampak buruk pd energi positif dlm hidupku. Yg bisa dibilang rentan galau. Sedikit sedikit galau. Nih contohnya : pernah suatu ketika, di penghujung bulan atau yg lebih familiar dikenal dgn nama tgl tua, di tempat pengisian bensin. Aku sempat dibuat galau sama om-om petugas disitu. Om petugas : Isi berapa dek? Aku : Isi hatiku yg kosong bisa gak? Gak. Bohong. Aku bilangnya "Emmm". Om petugas : (mengisi bensin dgn selang sampe tumpeh2)...... dan berkata 52 rb dek. Aku : huh? Berapa? Om petugas : 52 rb. Kan tadi suruh di isi penuh sama situ. Aku : He bodoh. Siapa yang nyuruh isi penuh. Aku bilangnya 10 rb. Buruan hisap ulang nih bensin...