Jawaban yang tak ditemukan
Ini tentang
aku,yang saat ini sedang duduk berhadapan dengan laptop kesayanganku sambil
mengetik beberapa kata yang tak bermakna. Masih juga dengan bau badan yang
melekat dari pagi hingga sekarang dimana waktu telah menunjukkan pukul 08.15
malam.
Kemudian terlintas
“oke.. aku kesitu jam 09.00 malam selepas mengajar”- kata-kata Kevin terbayang
kembali mengingatkan janji yang telah kubuat dengannya. Hari ini aku dan Kevin
berniat ke Walikota untuk melihat pameran antar SMA se kota Palu. Sebenarnya aku
bukan tipe yang suka keramaian. Namun entah kenapa malam ini aku kepengen
banget buat keluar, jalan, korigu (korea
language artinya dan juga) santai.
Kevin sebenarnya
adalah kakak senior aku di kampus yang juga sainganku dalam hal percintaan. Ya.
Saingan. Aku cukup dekat dengan Kevin meski tidak sedekat spongebob dan
patrick. Seumpama Spongebob dan Tuan Krab. Aku spongebobnya.
Kata saingan yang
berkesan negatif itu seharusnya menjadi pemicu kerenggangan kedekatan aku dan
kevin.Hanya saja itu kayaknya bakal tidak pernah terjadi sebab Kevin tidak
pernah tahu bahwa selama 3 tahun ini ada seorang wanita yang benar-benar kagum
dan bisa dibilang suka padanya. Aku mengetahui itu. Kedekatan aku dan Kevin
tidak membuatku jujur padanya karena aku menyukai wanita yang menyukai kevin.
Bahkan sampai saat
inipun Kevin tidak pernah tahu. Bayangkan betapa
sakitnya aku berada dalam nuansa cinta yang sebenarnya tidak memihak
padaku.Yang selalu meraskan cinta hanya ketika Kevin tak ada disisinya. Bukan
karena dia jahat. Tapi cintalah yang membuat dia tak pernah melihat orang lain
yang menatap hangat padanya. Atau mungkin juga dia sadar akan tatapan itu namun
tatapan yang menghadap padanya ternyata bukan tatapan yang dia inginkan. Lalu
kenapa mesti ada aku? Dan kenapa harus dia?
Ataukah harus ku
jujur pada Kevin biar semuanya jelas. Biar cintaku juga pudar. Perkataan yang
tak sesuai dengan hati terkadang membuat air yang asalnya dari mata ini menetes
tanpa kendali. Ketawa kemudian menangis. Menangis kemudian tak tahu harus bagaimana
kedepannya.
Pernah menyerah
lalu kemudian bangkit.
“karena hari pasti
berganti dan tak selamanya akan hujan” – peribahasa yang cukup kuat untuk
membuatku bangkit. Berharap akan ada separuh hati lain yang kemudian mampu
memperbaiki retakan di hati.
Selanjutnya
terbangun dalam keterasingan dan mengingat kejadian tadi malam di stand madani
bareng Kevin. Jika aku pikir kembali ternyata banyak kesamaan yang dimiliki
antara aku dan kevin. Penyuka musik, seni, animasi, hobi bahkan bisa dibilang
memiliki bakat serupa yakni menyukai science
dan penelitian meski aku kalah unggul pada semua item itu.
Kemudian terlintas
“maybe aku memiliki kesempatan mendapatkan dia yang notabene suka pada semua
hal yang dimiliki Kevin” – berharap kesempatan itu ada.
Itulah yang kurasakan
beberapa bulan terakhir ketika persaingan cinta yang meski hanya persepsiku
semata membuatku realy sick.Namun itu
dulu.
Dan bahkan hati
ternyata dapat berubah. Terutama isinya. Yah. Perasaan. Mungkin jawaban yang
tepat atas pertanyaan kenapa dapat berubah hati seseorang adalah karena
perasaannya telah mencapai titik jenuh dimana kepastian menjadi sebuah kata
mustahil bagi dirinya dan menunggu adalah hal yang paling menyakitkan.
Untungnya pada saat itu, dia yang mundur dan berhenti terlebih dahulu sebelum
aku sebab memang penantiannya sudah tak terhingga waktu dan waktu pun kemudian
menyarankannya berhenti. Itu kesmpulanku. Dan pada akhirnya ia mencoba untuk
menatap orang lain. Orang yang selama ini menatapnya dengan hangat. Yah. Itu
aku.
Tatapan hangatnya
tentu saja membuatku senang. Tapi entah kenapa serasa ada yang hilang.
Bukankah ini
keinginanku? Lalu perasaan apa ini?
Ada dua hal yang
kemudian terdefenisi dalam otak kecilku. Pertama, dia menatapku hanya karena
Kevin yang tak kunjung datang dan aku hanya sebagai pelampiasan. Kedua, tak ada
persaingan membuatku seakan menang tanpa alasan. Lantas apa yang harus
disesalkan? Toh pada akhirnya kalian berakhir bersama (bisik hati).
Pertanyaan yang
cukup jelas dengan jawaban yang tak ditemukan.



Komentar
Posting Komentar