Malu 7 Keliling
Namaku Andre. Hari ini adalah hari bersejarah
dalam hidupku dimana kesuksesan massa depanku dipertaruhkan. Hari ini, 27 Juli
2013 aku berdiri sebagai calon mahasiswa IPDN (Institut Pemerintahan
Dalam Negeri) yang dulunya bernama STPD – aku lupa apa kepanjangannya. Hari ini
aku berniat melihat hasil test psikologi atau test kedua setelah test berkas di
gedung Badan Pusat Pemerintah (BPP) Kota Palu. Ketika berangkat dari rumah
menuju gedung BPP perasaanku tuh “biasa-biasa aja, kayak gak ada beban sama
sekali”. Namun setibanya aku di depan gedung BPP jantungku spontan berdegup
kencang akibat banyak sekali orang-orang yang nampak sedih dan kecewa karena
gak lulus test. Sempat terlintas beberapa pemikiran “hmm.. pasti kamu juga gak
bakalan lulus ndree.. Habis otak kamu pas-pasan sih!!, Udah tenang aja, kamu
pasti lulus kok... Optimis aja”. Maka dengan perasaan was-was aku pun
memberanikan diri melihat beberapa lembar kertas yang terpajang di papan
pengumuman. Setelah mencari-cari kurang lebih 15 menit, kini mataku terhenti
pada satu nama yang tertulis “Andre Sebastian – Lulus”.
Horreee..
aku lompat kegirangan sambil mencari-cari teman yang bisa diajak buat
berpelukan dan yang ada di sampingku kala itu yaitu seorang kakek, seorang pak
polisi, dua orang cewek kece dan beberapa kucing yang berkeliaran di bawah
papan pengumuman. Setelah berpikir panjang akhirnya aku memutuskan untuk tidak
memeluk siapa-siapa. Abis kalo meluk kakek takutnya nanti kakek kenapa-kenapa
karena akunya yang begitu semangat, mau meluk pak polisi? (Mau dapat tonjok
loe..!! Pikirku), mau meluk salah satu cewek kece itu, malah gak enak sama
temannya. Truss sama kucing? Oh... Never mind.
Kesuksesan
sepertinya masih tersenyum padaku. Itulah yang aku pikirkan kala itu. Hingga
akhirnya aku memutuskan untuk rela mengorbankan nyawa demi masuk ke institut
yang aku cintai tersebut. Test psikologi bukanlah test terakhir tapi masih ada
test yang lainnya yaitu test kesehatan dan test semapta. Dalam test ini para
calon mahasiswa IPDN dibebani pakaian seragam yakni harus memakai kaos putih
polos dan celana training biru, satu buah buku, bolpoint serta yang paling
penting adalah kesiapan fisik dan mental.
Hari dimana
test kesehatan dimulai semua terasa berjalan baik-baik saja. Mulai dari ngumpul
jam setengah 6 pagi sampai selesai sekitar jam 6 sore. Testnya ada macam-macam
yaitu test urin, gigi, jantung, rontgen, buta warna dan test pemeriksaan
seluruh tubuh. Yang gak baik adalah kaos putih polos yang aku kenakan jadi
kotor dan basi banget sementara besok harinya harus dipakai lagi untuk
mengikuti test semapta. Aku kemudian kebingungan untuk hal satu ini, niatnya
sih mau beli kaos lagi tapi hal tersebut ternyata tidak memungkinkan karena
pasti gak bakalan sempat akibat akunya yang sampai rumah sudah larut malam dan
toko-toko kaos biasanya sudah tutup pada jam segitu.
Aku kemudian
terlamun sendiri di teras rumah memikirkan solusi atas kaos tadi. Dari kejauhan
nampak kumpulan cahaya sedang berjalan mendekatiku dan setelah diterawang
begitu lama akhirnya aku sadar ternyata cahaya itu berasal dari kaos putih yang
dipegang oleh bokap yang hendak menghampiriku (kayaknya baju itu habis dicuci
pake sabun mahal.. Pikirku :D), dengan tersenyum mecurigakan, bokap aku berkata
“Tenang Ndree.. Nii Bapak bawain kaos putih untuk kamu”.
Melihat kaos itu, aku kok malah heran sama
design/desain bajunya yang make rest dibagian dada berbentuk seperti kantong
kanguru. “Nie baju dari mana Pa? (tanyaku)”. Udah pake aja jawab Bokap aku
sambil senyum renyah. Karena akunya yang sudah sangat kecapean maka tanpa
berpikir yang macam-macam aku kemudian memutuskan untuk kembali ke kamar dan
langsung merebahkan badan di kasur empuk tempat kesayanganku.
Esok
paginya, dengan bangga aku memakai kaos putih dengan design/desain terbaru
(Menurutku) yang dikasih bokap semalam.
Begitu selesai sarapan, akupun pamitan kepada kedua orang tuaku yang
senyam-senyum mulu dari semalam (**Mencurigakan.. Tapi sudahlah). Aku pun
kemudian berangkat menuju lokasi tempat test semapta diadakan yaitu Batalion
711. Begitu sampai dilokasi, semua tatapan teman-teman seperjuanganku tertuju
dan terpaku padaku. Spontan aku khawatir dan banyak sekali terbesik pemikiran
yang tidak mengenakkan “jangan-jangan aku terlambat, jangan-jangan aku
melanggar aturan, atau mungkin karena kaos putih aku yang begitu mengkilap
akibat dicuci pake sabun mahal :D?”. Sampai tiba pada salah satu teman yang
menyapaku dengan seruan “Ndree.. Keren design baju kamu, EMANG SIAPA YANG NAIK
HAJI ?” What???? Dengan shock aku
maksain tersenyum sambil menjawab “Bokap aku yang naik haji :’( “
Hidupku
serasa hancur berkeping-keping gara-gara kaos haji bekas bokap yang aku kenakan
sejak pagi. Hari itu test semapta serasa di neraka akibat aku menjadi objek
tertawaan teman-teman. Test semapta kemudian dimulai dengan test fisik yakni
dengan mengitari sebuah lapangan yang jaraknya 800 meter dengan lama waktu 15
menit sebanyak 7 kali putaran. Maka sambil memeluk dada berniat menyembunyikan
kantong kanguru itu, aku pun berlari mengitari lapangan sebanyak 7 kali putaran sambil menahan rasa malu yang kayaknya “lebih
baik aku mati detik itu daripada harus hidup menahan rasa malu”.
***
***
Setelah
membaca kisah diatas, ada beberapa hal yang perlu pembaca ketahui :
1.
Rasa malu tidak ada hubungannya dengan kesuksesan. Artinya semalu
apapun penulis kala itu sama sekali tidak berpengaruh pada hasil test kesehatan
dan semapta. Buktinya : setelah pengumuman hasil test kesehatan dan semapta
ternyata penulis lulus test semapta dan malah tidak lulus pada test kesehatan.
So, seburuk apapun orang menilai tentang penampilan kamu. Itu sama sekali tidak
akan berpengaruh pada kesuksesan kamu, karena kesuksesan bukan dilihat dari
tampilan tapi dari potensi yang ada di dalam diri kamu.
2.
Tidak ada seorang pun dari kita yang dapat mengetahui akan jadi
apa kita kedepan. Yang bisa kita lakukan adalah terus dan terus menghadapi sesuatu
dengan serius, sabar, kerja keras dan berdoa. Gagal itu biasa. Yang tidak biasa
adalah KESUKSESAN MUTLAK TANPA GAGAL. So, jadikan kegagalanmu sebagai langkah untuk
mendekati massa kesuksesanmu :)


Komentar
Posting Komentar