Bukan. Bukan kita. Hanya aku dan dia.
Sore itu hujan turun tak begitu deras, hanya gerimis. Namun cukup menghambat aktivitasku. Ditambah Listrik yg masih juga padam sejak pagi tadi.
Mugkin karena hujan, aku dengan hayalku tiba-tiba memikirkannya. Memikirkan dia dan momen bersamanya. Yah. Dia. Gadis jamur berperangai indah dikala senja. Aku memikirkan tentang masa depan yg banyak org lain pikirkan. Tentang bagaimana hidup berpasangan. Tentang bagaimana kita hidup untuk saling melengkapi.
Berulangkali aku katakan pada diriku. Bahwa benar sosok sesempurna dia layak mendapatkan imam yg sepadan. Agar diriku bisa termotivasi untuk menjadi imam yg sepadan itu. Lalu? Sudahkah aku berusaha? Tanamkan itu.
Dia pernah berkata "kita akan berpisah untuk memperhebat diri masing-masing, untuk mengejar mimpi, untuk keluar dari zona aman"
Mungkin kalian tak pernah tahu. Bahwa kita bukan siapa-siapa. Tak ada ikatan apapun antara kita. Hanya saling perhatian dan saling mengerti rasa. Romantis bukan? Lantas berdosakah kita?
Aku berharap kamu tak pernah menyerah pada mimpimu, senja. Tak apa berkeluh kesah. Tak apa sesekali hilang harapan. Sebab hidup bukan hanya tentang kemenangan dan kesenangan.
Mimpikupun masih ku jaga. Sampai hari ini tak ada satupun dari mimpiku yang tersampaikan. Namun aku masih kuat setidaknya untuk menunjukkan padamu bahwa aku tak lebih hebat darimu tapi aku masih tegar. Jika kau kehilangan harapan. Silahkan alihkan pandanganmu mengarahku. Aku siap melontarkan senyum bahwa kamu tak sendirian, bahwa bukan hanya mimpimu yg belum tersampaikan tapi aku juga. So, ayo berusaha dan berharap lagi. Tak peduli berapa kalipun kita terjatuh asalkan bersama aku yakin jatuhnya tak sesakit ketika kau menanggungnya sendirian.
Untuk sekarang. Aku sering banget denger kalimat ini "ga ada hasil yg ngecewain proses." So, jangan ragu-ragu berproses dan lakukan yg terbaik.
Dikala hujan tak lekang berhenti. Aku sadar beberapa kesempatan terlewati. Akupun sadar bahwa aku telah memanfaatkannya dengan baik.
Mugkin karena hujan, aku dengan hayalku tiba-tiba memikirkannya. Memikirkan dia dan momen bersamanya. Yah. Dia. Gadis jamur berperangai indah dikala senja. Aku memikirkan tentang masa depan yg banyak org lain pikirkan. Tentang bagaimana hidup berpasangan. Tentang bagaimana kita hidup untuk saling melengkapi.
Berulangkali aku katakan pada diriku. Bahwa benar sosok sesempurna dia layak mendapatkan imam yg sepadan. Agar diriku bisa termotivasi untuk menjadi imam yg sepadan itu. Lalu? Sudahkah aku berusaha? Tanamkan itu.
Dia pernah berkata "kita akan berpisah untuk memperhebat diri masing-masing, untuk mengejar mimpi, untuk keluar dari zona aman"
Mungkin kalian tak pernah tahu. Bahwa kita bukan siapa-siapa. Tak ada ikatan apapun antara kita. Hanya saling perhatian dan saling mengerti rasa. Romantis bukan? Lantas berdosakah kita?
Aku berharap kamu tak pernah menyerah pada mimpimu, senja. Tak apa berkeluh kesah. Tak apa sesekali hilang harapan. Sebab hidup bukan hanya tentang kemenangan dan kesenangan.
Mimpikupun masih ku jaga. Sampai hari ini tak ada satupun dari mimpiku yang tersampaikan. Namun aku masih kuat setidaknya untuk menunjukkan padamu bahwa aku tak lebih hebat darimu tapi aku masih tegar. Jika kau kehilangan harapan. Silahkan alihkan pandanganmu mengarahku. Aku siap melontarkan senyum bahwa kamu tak sendirian, bahwa bukan hanya mimpimu yg belum tersampaikan tapi aku juga. So, ayo berusaha dan berharap lagi. Tak peduli berapa kalipun kita terjatuh asalkan bersama aku yakin jatuhnya tak sesakit ketika kau menanggungnya sendirian.
Untuk sekarang. Aku sering banget denger kalimat ini "ga ada hasil yg ngecewain proses." So, jangan ragu-ragu berproses dan lakukan yg terbaik.
Dikala hujan tak lekang berhenti. Aku sadar beberapa kesempatan terlewati. Akupun sadar bahwa aku telah memanfaatkannya dengan baik.
Komentar
Posting Komentar